ijinkan aku mencintaimu

sekedar iseng - iseng tuk mengisi libur
akhirnya terciptalah cerpen ini, jadi mohon
di maklumi ya kalo cerpennya jelek :D


Aku bahagia bisa bersama Rio, sudah hampir
2 tahun kami bersama menjalin ikatan
cinta.Aku sangat mencintainya, aku ingin
menghabiskan sisa hidupku bersamanya.

***

Hari ini tampak cuaca sedang tak
bersahabat, langit tampak mendung.
Hari ini Rio mengajakku bertemu di danau
tempat favorit kami. Katanya ada hal
penting yang ingin ia katakan padaku.

@ Danau

''Cha, mungkin kita sudah tak bisa bersama
lagi. Aku sudah tidak mencintaimu, aku
mencintai Ayu. Aku lebih memilih dia yang
sehat daripada kamu yang sakit - sakitan.
Maafkan aku Cha, maafkan aku yang tak bisa
menjagamu di sisa hidupmu'' kata Rio.
Dadaku sesak, hatiku hancur. Aku sakit
bahkan mungkin jutaan pisau yang
menancap di hatiku rasanya takkan sesakit
saat aku mendengar ucapan Rio itu, tapi aku
mencoba tuk tegar.
Aku tak ingin
meneteskan sedikit air mata di pelupuk
mataku, aku tak ingin Rio menganggap ku
sebagai wanita yang lemah.
'' jika itu pilihan yang terbaik buat kamu, aku
gpp, aku akan mencoba mengikhlaskan
kepergianmu ' kataku lirih sembari
tersenyum,senyum yang terpaksa ku
lukiskan di bibirku tuk menutupi perasaan ku
yang sesungguhnya.
'' makasih ya Cha kamu sudah mau mengerti
perasaanku'' kata Rio.
'' iya yo masama, semoga kau bahagia
bersama Ayu. Aku bahagia jika kamu juga
bahagia'' ucapku sembari meninggalkan Rio.


***

Setelah kejadian itu aku mengurung diri di
kamar. Sudah seminggu ini aku tak
melaksanakan aktivitas ku seperti
biasanya.Tak seorangpun yang mengerti
perasaanku. Aku tertatih, aku tak tau apakah
aku mampu tuk menjalani hidupku sendiri
tanpa Rio.
Sosok cowok yang slalu menjadi
penyemangatku di tengah penyakit
berbahaya yang sedang menggerogoti
tubuhku. Tanpa ku sadari butiran bening di
mataku pecah, aku tak kuat lagi tuk
membendungnya. Aku terisak di dalam
kamar.


***

Sebulan telah berlalu
Kini aku mulai bisa menerima kenyataan
bahwa Rio telah berbahagia bersama Ayu.
Lambat laun semangat ku mulai pulih, aku
mulai ceria.Kini ku mulai menyibukkan diriku
dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Aku mulai mengikuti les musik, dan di
tempat itulah aku berkenalan dengan
Andra.
Andra cowok yang menyenangkan ,
humoris , dan tentunya seorang sahabat
yang baik.Seiring dengan berjalannya waktu,
aku tak bisa membohongi perasaanku
bahwa aku mulai mengagumi sosok dirinya.
Tapi, dengan sekuat aku mencoba menepis
semua perasaanku. Aku tak mau mengalami
kegagalan seperti dulu saat masih bersama
Rio, aku banyak bercerita kepada Andra tentang
kisah hidupku, penyakitku, dan kisah cintaku
yang gagal bersama Rio.


***

Sore ini Andra mengajakku ke pantai. Aku
duduk di tepi pantai bersama Andra sejenak
tuk melepaskan kepenatan dan juga tuk
menikmati indahnya temaram senja. Andra
yang slalu bisa mencairkan suasana kini ia
terdiam, entah apa yang tengah di
pikirkannya. Ia diam, aku yang bingung
dengan Andra saat itu memberanikan diri
tuk bertanya kepadanya.
“ Ndra, kamu kog diam? Kamu ada masalah
ya? “ tanyaku pada Andra.
Andra menunduk, ia tak bergeming. Aku saat
itu semakin bingung sebenarnya apa yang
tengah terjadi pada Andra, tiba – tiba ia
bersikap seperti itu.
Sejuta pertanyaan
berkecamuk dalam hatiku, tanganku
memegang pundak Andra.
“ Ndra, ngomong donk kamu kenapa?
Tidak biasanya kamu seperti ini” tanyaku
lagi pada Andra.
Andra kemudian menatapku dalam – dalam,
aku sendiri tak tahu apa maksud dari
tatapannya itu.
“ Cha, aku boleh jujur gag sama kamu? “
Tanya Andra padaku.
“ Iya Ndra ngomong saja, emang kamu
mau ngomong apa?” ucapku.
“ Cha, sebenarnya aku sangat
mencintaimu. Aku ingin bersamamu ,
maukah kau menjadi pacarku? Aku tahu
mungkin ini terlalu cepat buat di
ungkapkan .Tapi, jujur aku gag bisa buat
mendam semua ini Cha ” ucap Andra.
Aku tersentak kaget dengan ucapan Andra
barusan, aku bahagia dan juga sedih.
Bahagia karna perasaanku sama dengan
Andra, dan sedih karna aku takut jika Andra
akan meninggalkanku seperti Rio
“ Ndra, aku juga sangat mencintaimu. Tapi,
Ndra kamu taukan aku mengidap penyakit
berbahaya. Hidup aku sudah tidak lama lagi,
Ndra apa kamu gag nyesal nantinya jika
kamu memiliki pacar sepertiku? Pacar yang
sakit – sakitan “ ucapku.
Sssttttt,,,,,, jemari Andra menempel di
bibirku. Ia merangkulku, menyandarkanku di
pundaknya.
“ Jangan pernah berkata seperti itu, aku
sangat mencintaimu. Cintaku ini tulus
padamu, aku akan menerimamu apa adanya.
Icha ku mohon ijinkanku tuk mencintaimu,
ijinkanku tuk menjagamu di sisa hidupmu.
Aku tersenyum pada Andra ……..
Makasih buat semuanya Ndra, aku juga
sangat mencintaimu … THE END

Buat yang baca makasih ya dan mohon
komentarnya agar aku bisa lebih baik ke
depannya :))


- Dian Hendalina -

1 komentar:

aswan said...

.sip. . . Mantap. . . Cerpennya kren bngt. . .

 
Coret Coretan Blog Design by Ipietoon