Penghianatan dan Cinta


***
Aku cinta kamu
Aku sayang kamu
Aku mau jadi yang terakhir buat kamu
Itu semua BULLSHIT MEN !!

Kenalin namaku Myori, gadis bodoh yang terperangkap dalam teka – teki yang sulit di pecahkan yaitu CINTA. Kejadian ini berawal dari perkenalan singkatku dengan cowok yang bernama Satoshi. Perkenalan yang begitu singkat namun penuh makna.

12.02.11

Aku duduk di danau menikmati rerumputan hijau dengan sedikit aroma udara yang menyejukkan pernapasan. Aku duduk sambil menikmati pemandangan tubuh yang terkena pemantulan cahaya pada air danau. Perlahan pantulan tubuhku mulai tak beraturan pada  air danau dan ini semua akibat ulah dari hujan. Namun aku tak bisa menyalahkan hujan sepenuhnya yang telah mengusik ketenanganku. Aku suka kondisi seperti ini, saat bulir – bulir hujan menyapu manja tubuhku. Karna hujan yang turun dari langit indah mampu membuat jiwaku tenang dan damai. Angin semilir yang berhembus menghempaskan tubuh mungilku, aku di buat menggigil oleh ulahnya. Ku peluk diriku  sendiri berharap mendapatkan kehangatan diantara kedinginan yang menyelimuti bumi.
Kini lagi – lagi angin berhembus kencang dan disaat itu pula ku lihat dari kejauhan sana ada seseorang yang sedang berjalan kearahku. Dia Satoshi, cowok bermata sipit yang akhir – akhir ini sangat dekat padaku. Satoshi memayungiku sambil duduk bersila di sampingku, dengan senyuman indah di bibirnya yang melukiskan ketenangan. Bersamanya ku rasakan kehangatan di setiap hembus napasnya. Mata yang memancarkan kedamaian dalam setiap sinarnya.
“ Myori, I love you. Do you want to be my girlfriend? “ Ucap Satoshi.
Aku terdiam lalu menunduk seolah tak percaya secepat itu Satoshi mengatakannya padaku.
            “ Myori, Please look into my eyes “ Pinta Satoshi.
Kini aku mulai menatapnya, aku rasa banyak teka – teki yang tersimpan di dalam mata indahnya itu.
            “ Do you want to be my girlfriend? “ Satoshi mengulangi pertanyaannya lagi.
Aku mengangguk yang artinya aku mau jadi pacarnya, aku sayang Satoshi.

***
Seru juga punya pacar kayak Satoshi, humoris dan romantis banget orangnya dan aku harap dia bukan kayak mantan – mantanku selama ini. Setelah beberapa bulan kami menjalin hubungan, aku semakin yakin bahwa Satoshi itu yang terbaik untuk saat ini dan selamanya. Aku berharap dapat memakai gaun pengantin dan orang yang akan menikahiku itu adalah Satoshi. Memang usiaku terlalu muda untuk memikirkan sebuah pernikahan tapi siapa peduli, ini kan hanya impian. Apa salahnya bermimpi? Toh mimpi kan gratis tanpa di pungut biaya.
Kini musim semi yang ku tunggu – tunggu akhirnya datang juga. Sakura indah mulai bermekaran sehingga menghasilkan warna cantik. Aku ingin hidup seperti sakura itu, meski hidupnya singkat tapi ia di nanti – nanti oleh semua orang. Bunga sakura yang pintar mencari perhatian semua orang melalui keelokkannya. Aku  suka bunga sakura.
Sayangnya hari indah ini tak bisa ku nikmati bersama Satoshi, Kekasihku. Ini sangat mengecewakanku tapi ya sudahlah toh masih ada sahabat yang menemaniku. Persahabatanku bersama Keiko bisa di bilang sudah lama. Kami sudah saling mengenal sifat satu sama lain. Mungkin saking lamanya bersahabat kami jadi terlihat mirip, entahlah dari segi mana. Ya kata Satoshi aku mirip sama Keiko.

“ Aku punya sakura mochi, kamu mau? “ Tawar Keiko padaku.
“ Iya aku mau, aku suka sakura mochi “ Jawabku sambil tersenyum.
Kami lalu menikmati udara segar yang di hiasi wangi bunga sakura. Dengan duduk diatas tikar kecil sambil menyeruput sakura frappucino, minuman pink sakura dengan rasa almond. Musim semi seperti ini memang harus menikmati sakura sebelum ia pergi.

***
            Bulan november telah tiba, udara dingin pun mulai terasa. Musim gugur di jepang sangat indah dengan pemandangan pohon momiji yang akan berubah warna menjadi merah, kuning keemasan bahakn juga coklat. Setelah berubah warna daun – daun tersebut akan  mengering dan tiba saatnya untuk mereka berguguran. Meski bulan november ini indah tapi tidak untuk jiwaku yang kosong, aku kesepian ! Sekarang aku jadi sering berantem sama Satoshi dan Keiko sahabatku mulai menjauhi ku tanpa alasan yang jelas. Apa aku jahat sama mereka? Apa selama ini aku pernah sakitin mereka? Entahlah aku juga tak mengerti.
            Kini telah sampai di penghujung november, desember akan tiba  dan aku harap ada sesuatu yang indah yang menyambutku di bulan itu. Dengan segala harapan hubunganku bersama Satoshi dan sahabatku akan seperti dulu lagi. Saat kita tertawa, susah,  dan sedih bersama – sama. Tuhan, jujur aku sangat merindukan keadaan yang seperti dulu.

***
            Salju mulai turun di awal desember ini, ya ku namai itu desember kelabu.

02.12.11
            Hari ini aku berantem lagi sama Satoshi, sudah hampir sebulan hubungan kami merenggang. Entahlah apa faktornya?  Orang ketiga mungkin. Hari ini aku duduk di bawah pohon samping danau. Suasana danau saat ini cukup rame, dari kejauhan tampak terlihat dua pasangan yang tengah bermain bola salju di atas air danau yang membeku itu. Aku tampaknya mengenali kedua pasangan itu, dan ternyata mereka adalah Satoshi dan sahabatku Keiko. Keduanya sangat mesra, Satoshi memeluk erat Keiko serta mulai mencium lembut bibirnya.
            Ya Tuhan, mereka berdua tega menghianatiku. Aku langsung berlari meninggalkan danau, sambil terus berlari kearah rumahku.  Kini danau yang menjadi tempatku menyendiri mulai samar – samar terlihat di bayang mataku. Aku telah sampai di depan rumahku, napasku tersenggal – senggal. Ichigo tetangga rumahku menatap tetesan yang menghiasi pelupuk mataku, aku tak peduli terhadapnya. Ku buka pintu dengan sisa tenaga yang ku miliki, saat memasuki rumah langsung ku hempaskan tubuhku di kursi dekat perapian.
            “ Satoshi, I hate you “ Teriakku sambil terus menangis.
Terdengr suara pintu yang terbuka dan kini ku lihat Ichigo datang sambil membawa secangkir coklat panas, Ichigo lalu mendekat kearahku.
            “ Don’t cry my angel “ Ucap Ichigo sambil mengusap air mataku dengan tangannya.
Aku yang tak kuasa lalu memeluk erat Ichigo, ia lalu mengusap rambutku lembut.
            “ Watashi wa nakitai (aku ingin menangis) “ Kataku sambil terus menangis.
            “ I’ll always be here to wipe your tears “ Ucap Ichigo.
Kami berpelukkan cukup lama, aku rasakan kehangatan dalam setiap detak jantungnya. Ichigo lalu mengambil secangkir coklat panas yang di bawanya tadi. Tau aja dia kalo aku lagi sedih harus ada coklat buat nenangin pikiranku. Aku lalu tersenyum padanya dan ia membalas senyumanku. Di tengah cuaca dingin ini, kami berdua duduk berdekatan menikmati coklat panas.
To Ichigo :
Makasih ya Ichigo
Aku sayang kamu
Ichigo jangan jahatin Myori lagi ya kayak Satoshi J

Ada satu hal yang ku sadari dalam hidupku semenjak aku mengenal Ichigo, mau tau apa? Ya kini aku sadar tak perlu menangisi seseorang yang tak lagi mencintaiku karna jika orang itu masih mempunyai rasa cinta, dia enggak bakalan mungkin ngebiarin ku mengeluarkan sedikitpun  air mata kesedihan dan jika ia masih cinta ia enggak bakalan ngebiarin air mata orang yang di cintainya akan di hapuskan orang lain.

Cinta mestinya bukan sesuatu yang indah di awalnya saja
Karna kekuatan cinta itu abadi
Cinta tak butuh janji
Tapi bukti
Tak usah katakan cinta jika hati berdusta
Karna cinta itu bahagia
Bukan untuk menyakiti dan disakiti

0 komentar:

 
Coret Coretan Blog Design by Ipietoon